Rabu, 16 Desember 2015

Sang Melati di Sore Hari

Sang Melati di Sore Hari 
Warnamu yang begitu indah.. 
Putih bersih nampak suci.. 
Terpampang indah di halam rumah.. 

Selalu mekar dan kian mewangi.. 
Meski tangkaimu penuh dengan duri.. 
Tetapi dirimu tetap harum.. 
Indah saat sore hari.. 

Harum saat tiba malam.. 
Engkau bunga di taman.. 
Bersemilah sepanjang hari.. 
Seperti hal yang di rindukan.. 

Engkau bagaikan bunga yang penuh arti.. 
Seakan tak berduri lagi.. 
Kau selalu tebarkan keharuman nu.. 
Sebagai salah satu tanda yang mengiri sebuah arti.. 
Untukmu bagiku.. 
Karya: Kamaliyah

Indahnya Pantai Mentari

Karya: Alpianti
 
Indahnya Pantai Mentari mulai menyinari bumi.. 
Burung-burung berterbangan kian kemari.. 
Menyambut indahnya pagi.. 
Langit-langit membiru menghiasi bumi 

Suara gemuruh ombak menghempas karang-karang.. 
Burung-burung pun bernyanyi berkicau riang.. 
Hamparan pasir putih mengelilingi pantai.. 
Pohon-pohon menari melambai-lambai.. 

Mentari mulai tenggelam menandakan malam mulai datang.. 
Angin berhembus begitu kencang.. 
Menggit kulitku yang mulai kedinginan.. 
Di bawah sinar sang rembulan.. 

Oh pantai.. 
Begitu indah dirimu.. 
Membuatku selalu ingin memandangmu.. 
Keindahan mu membuatku terpesona oleh dirimu.. 
Tapi sayang aku harus meninggalkan mu.. 
Karya: Alpianti

*KiSAH CINTA AKU DAN DIA* KARYA:RIZKI AMELIA KELAS:9B

KARYA:RIZKI AMELIA 
KELAS:9B 
JUDUL PUISI: *KiSAH CINTA AKU DAN DIA* 

Oh Tuhan..... 
Aku sangat menyayaginya 
Tapi kenapa Tuhan dia*
Ga pernah mengerti tentang perasaan ini ..................... 

Namun Hari demi hari Telah ku lewati...!!!!!!!! 
kepingan demi kepingan Telah ku rasa.!! 
Namun.Kau tak perdulii.
Tentang perasaaaan inii....... 

Dan kau tak pernah sedikit pun mengerti tentang perasaan ini... 
Namun.kenapa dan kenapa aku masih saja Mencintaimu... 
walau kau tak pernah perduli. 
mungkinkah ini yang di namakan Cinta dan Cinta Atau cinta.. 

OH TUHAN.... 
mengapa ku sangat menyayaginya..... 
mengapa dan mengapa aku tak pernah sadar bahwa dia bukan miliku......... 
mengapa dan mengapa Tuhan Dia jarang senyum Tapi sekali dia senyum Rasanya indah sekali... 

Namun senyum itu hanya sesaat dan ga pernah bisa terulang kembali......... 
Namun.Aku sadar aku pernah jadi bagian dari hidupnyaa... 
Namun itu hanya sesaat dan sebentar...... 
Namun hari Pun semakin cepat berlalu dan berubah menjadi seperti inii....... 
Namun.Aku akan menanti sebuah keajaiban yang membuat kita Bisa bersama kembali........ Dan....
Aku akan membawa kisah Cinta ini sampai aku mati...... 

*"SELESAI*

Bangkitlah Indonesia

Karya :  Nur Kholipah
Kelas  : Ix.B
Siswa  : SMP Islam Al-Mubin

Bangkitlah Indonesia

Jalan hidup penuh Juang tatap masa depan cerah
Penuh harap jangan biarkan
Kesalahan membuat keputus asaan
Belajar dari pengalaman bangsa

Pelajarilah hal baru dalam hidup kita
Jangan terusik oleh kesukaran
Berdayakan dirimu oleh keberanian
Buatlah bumi Indonesia

Bersinar meskipun celah berongga
Dada kita tetap mengganga
Meskipun jari tersembunyi mata
Dan telinga kita tetap ada

Indonesia milik kita
Indonesia bukanlah milik mereka
Pemuda bangsa maju bersatu dalam kebersamaan kekuatan dalam satu hati kebersamaan
Memadu puncak kejayaan

Ingatlah wahai putra putri bangsa Indonesia melangkah dalam langkah satu dan Satu bukan melompat Setelah itu kami terjerat

BANKGITLAH INDONESIA

Kamis, 09 Juli 2015

SOE HOK GIE

MANDALAWANGI – PANGRANGO


Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966

Sabtu, 04 Juli 2015

Minggu 07 Juli 2015

Saatnya Membeli Kertas Baru
Jarum jam yang melingkar di tangan kanan menunjukan jam 20.00 wib.